Jumat, 02 April 2010

ANALISIS SISTEM PEREKRUTAN KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT DENTATAMA SRAGEN

SISTEM PEREKRUTAN KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT DENTATAMA SRAGEN

1.1 PENDAHULUAN
Rumah Sakit Bersalin Dentatama yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No.6 Sragen pada awalnya adalah Rumah Bersalin Dentatama yang didirikan pada tanggal 12 Pebruari 1993, oleh Dr. Mulyo Kuncoro, Sp OG. Pada awal berdirinya Rumah Bersalin Dentatama hanya melayani ibu bersalin, pasien penyakit kandungan dan perawatan kehamilan.
Jumlah Tempat tidur yang tersedia sebanyak 9 buah, terdiri dari
a). Kelas I : 3 tempat tidur,
b). kelas II : 2 tempat tidur dan
c). kelas III : 4 tempat tidur.
Tenaga Medis yang ada terdiri dari Dokter umum : 1 orang ,Dokter Spesialis Obsgyn : 1 orang dan Spesialis Anak : 2 orang dan dibantu oleh 5 bidan dan 7 orang perawat. Adapun tenaga Administrasi sebanyak 2 orang, kebersihan 2 orang dan dapur atau gizi 3 orang.

Bangunan fisik yang ada terdiri dari :
a). Bangsal perawatan : 5 ruang
b). Poliklinik spesialis : 1 ruang
c). Kamar bersalin : 1 ruang
d). Kamar bayi : 1 ruang
e). Kantor / administrasi : 1 ruang


1.2 PEMBAHASAN 
1. Metode Perekrutan
Metode yang digunakan dalam prosedur perekrutan karyawan pada Rumah sakit Dentatama Sragen, metode antara lain : 

a. Formasi Lowongan
Metode yang pertama ini metode yang menggunakan informasi lowongan pekerjaan yang menggunakan media cetak maupun elektronik dan juga dengan menggunakan sesama karyawan. Dengan menggunkan formasi  lowongan ini agar lebih cepat didalam pencarian karyawan.

 
b. Iklan
Sistem perekrutan yanng dilakukan oleh Rumah Sakit Dentatama melalui media cetak, media massa, maupun
elektronik. Media cetak di anggap manajemen rumah sakit Dentatama mempunyai kualitas yang lebih tinggi sebab dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan dapat menjaring pelamar lebih banyak. Hal ini mempunyai beberapa keuntungan untuk perusahaan antara lain manajemen mempunyai kesempatan untuk memilih calon karyawan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan.

 
c. Masukan Lamaran
Bagi pelamar yang akan melamar untuk segera memasukan lamaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan biasanya jangka waktunya 2 minggu dari waktu pengumuman atau pemasangan iklan, dan bagi pelamar yang dalam jangka waktu yang telah ditentukan tidak memasukan surat lamaran maka pelamar tidak bisa mengikuti proses perekrutan karyawan. Bagi pelamar yang telah memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan maka dapat mengikuti proses seleksi selanjutnya.

 
d. Jadwal Seleksi
Jadwal seleksi ini digunakan untuk mengetahuai jadwal seleksi apa yang di gunakan untuk menyelesaikan tahap – tahap seleksi selanjutkanya.

 
e. Menghubungi Pelamar
Jika pelamar sudah memenuhi metode perekrutan maka selanjutnya pihak pencari kerja menentukan pelamar yang akan melanjutkan tahap perekrutan selanjutnya, maka oleh pihak rumah sakit menghubungi melalui telepon maupun melalui surat untuk menginformasikan bahwa telah diterima sebagai karyawan di Rumah Sakit Dentatama. 


2. Proses Seleksi
Pada Rumah Sakit Dentatama dalam melaksanakan perekrutan sampai dengan penyeleksian karyawan  mempunyai syarat – syarat utama yang harus dipenuhi oleh para calon karyawan antara lain : 

1) Pendidikan minimal D3 atau sederajat 
Semua calon karyawan yang ingin melamar harus mempunyai pendidikan minimal D3 atau sederajatnya. Dan
Manajemen Rumah Sakit lebih mengutamakan kelulusan AKPER (akademi keperawatan) dan yang menguasai bidang administrasi yang perpendidikan minimal D3 dan sederajatnya.
2) Usia minimal 21 th dan Maksimal 45 th
Usia menjadi faktor pendukung untuk menentukan kualitas sumber daya manusia sebab usia berpengaruh juga terhadap kinerja dengan usia dapat dilihat apakah karyawan tersebut masih mempunyai potensi yang besar bagi perusahaan apa tidak, Sebab pihak rumah sakit menginginkan usia–usia yang potensial untuk bekerja, sehingga Manajemen Rumah Sakit Dentatama mempunyai standar usia bagi para calon pelamar yaitu usia
minimal 21th dan maksimal 45th inilah usia yang dianggap masih potensial untuk bekerja oleh pihak Manajemen Rumah Sakit.
3) Indeks prestasi minimal 2,85
Nilai juga menjadi faktor pertimbangan bagi pihak rumah Sakit sebab pihak rumah Sakit menginginkan karyawan yang mempunyai skill dan kemampuan yang baik. Maka dengan melihat indek prestasi yang ada pihak rumah sakit dapat melihat kemampuan atau intelektual dari calon karyawan, dengan melihat indeks prestasi Manajemen rumah Sakit dapat menepatkan dibagian yang cocok sesuai dengan kemampuan dan
nilai pelamar. 

4) Tinggi badan minimal 155
Untuk tinggi badan pihak rumah sakit memang mempunyai standar tinggi badan bagi karyawan yaitu agar mempunyai keseragaman tinggi badan antar karyawan.

 
f. Menghubungi Pelamar
Jika pelamar sudah memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan maka pelamar akan dihubungi oleh pihak rumah sakit melalui telepon maupun melalui surat untuk menginformasikan bahwa telah diterima sebagai karyawan di Rumah Sakit Dentatama.

 
2. Tahap – Tahap Seleksi
setelah melakukan prosedur perekrutan calon karyawan harus mengikuti tahap – tahap seleksian pada Rumah Sakit Dentatama Sragen, adapun tahap – tahap seleksi yang harus diikuti adalah sebagai berikut :
a) Tahap tertulis
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki oleh calon pelamar apakah dia mampu dalam mengembangkan perusahaan. 

b) Tahap Praktek atau Pengujian Skill
Para calon karyawan akan di uji kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dengan cara sipelamar.
c) Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi – informasi tetang sipelamar yang tidak dapat diperoleh melalui tes yang lain.
d) Tahap Tes Psikologis
Tes psikologi bertujuan untuk melihat keperibadian dan sifat serta karakter para calon karyawan apakah sesuai dengan karakter perusahaan atau tidak. Tes psikologi mencangkup beberapa aspek antara lain :
1. Tes kecerdasan
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan dari para calon karyawan sehingga nantinya dalam penempatan pekerjaan tidak salah atau sesuai kemampuan dari karyawan tersebut
2. Tes keperibadian
Untuk melihat atau mengetahui kepribadian para calon karyawan apakah para calon mempunyai kepribadian yang baik atau tidak
3. Tes bakat
Untuk mengetahui bakat – bakat yang dimiliki oleh para calon karyawan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penerimaan maupun penempatan.
4. Tes minat
Tes ini bertujuan untuk melihat seberapa besar minat yang dimiliki oleh para calon karyawan untuk bekerja di dalam Rumah Sakit Dentatama Sragen.


1. Prosedur perekrutan karyawan

Dalam proses perekrutan karyawan harus dapat mencari calon – calon Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terampil dan mampu melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sebelum proses
seleksi di pilih terlebih dahulu harus mengajukan permintaan kebutuhan karyawan oleh masing – masing kepada pihak – pihak pencarian tenaga kerja.Rumah Sakit Dentatama Sragen dalam pencarian kebutuhan tenaga kerja mempunyai beberapa proses perekrutan antara lain :


a. Analisis Kebutuhan karyawan
Proses ini memunculkan adanya permintaan karyawan dibagian tertentu. Analisis ini disebabkan antara lain sebagai berikut :
1). Pengembangan suatu departemen atau divisi
Rumah sakit Dentatama bergerak didalam bidang jasa yaitu melayai ibu bersalin, pasien yang mengalami penyakit kandungan dan perawatan kandungan.dan pada dasarnya karyawan dan calon perekrutan dituntut dalam pelayanan sebaik mungkin agar para konsumen puas dalam pelayanan Rumah Sakit Dentatama dan agar konsumen selalu menggunakan jasanya.meskipun ada tuntutan dalam meningkatkan kualitas mutu didalam pelayananya di Rumah sakit tersebut, oleh karenai tu, pengalaman dalam kebutuhan karyawan yang mampu mengembangkan jasa disuatu divisi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang layak.
2). Mencari pengganti karyawan yang keluar
Adanya karyawan yang keluar yang menyebabkan terjadinya kekosongan dibagian tertentu.oleh karena itu, perusaan harus mencari pengganti yang keluar agar tidak mengganggu jalannya aktifitas bekerja. Dan tidak terjadi kekosongan dibagian tersebut dapat diisi sehingga penyelenggaraan pekerjaan tidak membuangkan waktu dan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu.
3). Berakhirnya masa kerja karyawan (pensiun)
Berakhirnya masa kerja yang dipengaruhi oleh faktor – faktor usia yang menyebabakan berkurangnya kondisi fisik maupun pikiran serta kememapuan kerja dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Seseorang terhadap pekerjaannya terbebani. Sehingga perusahaan perlu mencari pengganti karyawan yang baru yang mempunyai fisik dan kemampuan yang masih untuk menjalankan semua tanggung jawab dalam pekerjaannya. Dan
pihak pencari karyawan seharusnya selesai tidak terlambat oleh ketidakmampuan dari karyawan tersebut.
4). Karyawan meninggal dunia
Terjadinya penggantian karyawan disebakan oleh faktor – faktor yang terjadi diantaranya disebabkan karena kecelakaan ataupun penyakit yang tidak kunjung sembuh dan akhirnya menyebakan meninggal dunia. Ataupun disebabkan oleh faktor – faktor yang lainnya.


b. Kepala bagian terkait mengajukan ke personalia dan direksi
Permintaan karyawan yang disebabkan kekurangan karyawan dibagian tertentu perlu dilaksanakan. Oleh kerena itu kepala bagian harus secepatnya mengajukan permintaan kebagian personalia dan direksi. Agar hal ini dapat ditempuh guna memaksimalkan dari perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari konsumen yang menginginkan kecepatan sehingga kepuasan konsumen yang diinginkan kecepatannya
sehinga kepuasan konsumen dapat dicapai dengan maksimal. 


c. Meeting kebutuhan karyawan baru, antar direksi, personalia dan kepala bagian terkait
Adanya permintaan kebutuhan karyawan oleh kepala bagian yang selanjutnya. Akan dibahas melalui meeting oleh direksi maupun personalia dan kepala bagian yang terkait untuk menentukan kebutuhan karyawan.


d. Memiliki kriteria atau persyaratan calon karyawan dan planning pada waktu pembukaan pencarian karyawan
Setelah melaksanakan penarikan kebutuhan karyawan, proses selanjutnya menentukan karyawan kriteria calon karyawan, dan planning waktu kebutuhan pencariaan karyawan dalam proses ini melalui iklan lowongan pekerjaan atau informasi melalui karyawan atau di mitra bisnis ( badan penyalur tenaga kerja) tentang kebutuhan karyawan.


e. Pembukaan Iklan
Pemasangan iklan merupakan salah satu bentuk informasi lowongan pekerjaan dan merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan banyak digunakan oleh perusaan dan insantasi diberbagai media, baik dielektronik maupun cetak. Dengan menggunakan sertifikasi, jabatan dan persyaratan.


f. Menyeleksi berkas – berkas lamaran yang masuk

Proses Penseleksian berkas – berkas dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan. Calon masuk pada kriteria tersebut kemudian diproses ke tahap berikutnya.

g. Memanggil calon karyawan yang memenuhi syarat
Setelah melakukan penyelesaian berkas – berkas yang masuk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka perusahaan memanggil karyawan.


2. Evaluasi Perekrutan
Hal – hal umum yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut :


a. Jumlah Pelamar
Tujuan program perrekrutan yang baik adalah menghasilkan jumlah pelamar yang besar sehingga dapat dipilih
kuantitas adalah yang alamiah untuk memulai evaluasi. 


b. Tujuan – Tujuan yang Dicapai
Program perekrutan adalah aktifitas kunci yang digunakan untuk mencapai tujuan merekrut individu – individu dari kelas yang diproteksi. Hal ini khususnya relevan ketika sebuah perusahaan benar – benar ingin mencapai tujuan – tujuan seperti itu.


c. Kualitas pelamar
Seberapa besar pengalaman didalam dunia kerja dan seberapa potensinya didalam melakukan proses pelamar. 


d. Biaya pelamar yang direkrut
Biaya tergantung pada jabatan yang akan diisi, tetapi mengetahui berapa biaya untuk mengisi sebuah jabatan yang kosong memberikan perspektif tentang tingkat perputaran tenaga kerja dan gaji, biaya yang besar dalam perekrutan adalah biaya memiliki staf perekrutan.


e. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan kosong
Lamanya waktu yang diperlukan untuk mengisi jabatan kosong adalah cara yang lain untuk mengevaluasi upaya – upaya perekrutan.


2. Alasan Mengadakan Rekrutmen
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu organisasi melakukan rekrutmen pegawai :
a. Berdirinya organisasi baru
b. Adanya perluasan kegiatan kegiatan organisasi
c. Terciptanya pegawai-pegawai dan kegiatan-kegiatan baru.
d. Adanya pegawai yang pindah ke organisasi lainnya.
e. Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak
dengan terhormat sebagai tindakan punitif.
f. Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun
g. Adanya pegawai yang meninggal dunia.


3. Rekrutmen Berdasarkan pilitik dan karier Birokrasi.
Rekrutmen ini dilakukan tidak hanya untuk menarik atau mendapatkan tenaga-tenaga yang bersifat teknis, tetapi juga perekrutan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang bersifat politis. Di samping itu perekrutan juga dilakukan untuk pengisian jabatan-jabatan eksekutif dan staf ahli.
Hal-hal yang merupakan salah satu ciri perbedaan antara pimpinan yang diangkat secara politis dengan pimpinan yang diangkat berdasarkan karir yaitu:
a. Orang yang diangkat/ditunjuk secara politis biasanya orientasi
kesetiaannya ke atas, yakni kepada pejabat yang mengangkatnya. Orang-orang tersebut dikenalkan dengan pegawai-pegawai dan jabatan-jabatannya dikarenakan kesetiaan politik dan psikologi yang telah mereka berikan kepada pejabat yang terpilih. 

b. Mereka biasanya tidak banyak mengetahui tentang struktur dan fungsi dari instansi pemerintah yang mereka jalankan, walupun mungkin penunjukan mereka didasarkan kepada latar belakang pengalaam yang dianggap berkaitan denagn posisi yang mereka duduki.
c. Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang juga dianggap berhasil dalam usaha-usahanya di sektor swasta.
d. Orang-orang yang terpilih secara politikini dalam hal-hal tertentu, mungkin melihat para birokrat karir sebagai orang-orang yang tidak tida mempunyai daya tanggap secara pilitik,, termasuk loyalitas mereka terhadap program-program atau kebijakan-kebijakan dari pemerntah terdahulu. Oleh karena itu para pejabat terpilih memandang proteksi-proteksi pelayanan sipil sebagai red tape (berbelit-belit) yang memelihara pegawai-pegawai yang tidak produktif pada pegawai-pegawai mereka.


3. Teknik-teknik Perekrutan
Perekrutan pegawai yang dilakukan oleh organisasi publik maupun swasta menganal teknik-teknik rekrutmen sebagai berikut :
a. Centralized Recruitment Techniqiue
Ada beberapa instansi yang cenderung mengkombinasikan kedua teknik , yaitu teknik sentralistis dan teknik desentralisir.  Kedua teknik ini menimbulkan pengendalian yang lebih ketat, baik dilakukan oleh instansi sendiri maupun oleh pusat.


b. Decentralized Recruitment Techniqiue
Hampir semua instansi akan mempergunakan teknik rekrutmen terdesentralisir. Pertimbangan yang dipergunakan untuk memilih teknik ini adalah bahwa dengan teknik ini instansi dapat secara langsung mengendalikan proses perekrutan. Kelemahan yang mungkin muncul dalam teknik rekrutmen terdesentralisir adalah, hubungan dengan pemerintah pusat akan terputus, sehingga pemerintah pusat kehilangan kendali dalam proses rekrutmen.


c. Nama Request
Teknik name request (kombinasi antara pilitik dan pelayanan sipil). Teknik kombinasi antar politik dan sipil ini
merupakan proses rekrutmen yang melibatkan nilai-nilai political responsiveness dan managerial efficiency. Contohnya perekrutan berdasarkan pada kebutuhan pegawai dalam suatu instansi. Para pegawai yang terpilih meminta birikrat tertentu untuk melihat apakah seseorang sesuai dengan kualifikasi tertentu. Selanjutnya mereka akan dinasehati oleh birokrat.


i. kendala-kendala
Rumah sakit Dentatama merupakan Rumah Sakit yang yang menangani di bidang jasa. Yaitu melayani ibu bersalin dan perawatan kehamilan dan melayani masalah tentang anak kecil dan masalah penyakit kandungan banyak lagi. Di sebuah instansi ataupun dengan perusahaan pastilah membutuhkan Sumber Daya Manusia atau karyawannya dalam menjalankan suatu tujuan perusahaan atau instansi yang akan dicapai.


Instansi manapun mempunyai seseorang yang bertugas pencarian karyawan ataupun perekrutan karyawan yang ahli didalam bidangnya. Sesorang dibagian personalia yang bertugas di dalam pencarian karyawan,
meskipun ada pula kelemahan dan kelebihan didalam perekrutan karyawan dan ada pula yang tidak mempunyai kendala–kendala didalam perekrutan. Hal tersebut harus ada penyelesaiannya adapula yang menjadi motivasi agarlebih berhati–hati dalam proses perekrutan. Jika mengrekrutan karyawan hal pertama yang harus diperhatikan adalah dengan memperhatikan keahlian apa yang ada didalam diri calon karyawan, dan apakah dia mampu dalam penjalankan tugas dan tanggung jawab bila dia sudah menjadi karyawan pada instansi ataupun perusahaan yang terkait.


Dalam penyeleksian calon karyawan harus benar–benar mempunyai kualitas Sumber Daya Manusianya dalam mengrekrut karyawan. Perusahan satu dengan perusahan yang lainnya didalam cara memproses atau pengrekturan karyawan berbeda–beda. Dengan ini mungkin bisa dilihat dimana kelemahan dan kelebihan dalam proses karyawan, meskipun sudah banyak para ahli dengan menggunakan literarurnya yang menciptakan metode–metode yang mengenai perekrutan.Salah satu yang harus diperhatikan dalam perekrutan ini adalah dengan menggunakan tes–tes ketrampilan dan yang lainnya, maka pihak penyeleksi harus dengan benar – benar diperhatikan satu persatu calon karyawan, dengan menggunakan skor atau penilian maka dengan akurat para pencari karyawan mengrekrut meskipun tidak semuanya sempurna dalam mengambilan keputusan. 


Skor yang tinggi sangatlah mempengaruhi jalanya sistem perekrutan dengan nilai yang tinggi kemungkinan para pencari karyawan akan memilih sebagai karyawan yang mampu menjalankan tugasnya dengan benar. Jika pihak pencari karyawan memilih dengan melihat fisik ataupun dengan melihat anak atau saudara yang telah dikenalnya meskipun kurang begitu memiliki modal dan kemampuan dibidangnya, maka dengan begitu para pencari kerja dengan hatus berhati – hati dalam perekrutan.

Rumah Sakit Dentatama dalam proses perekrutan karyawan selama ini belum menghadapi kendala – kendala karena sistem perekrutan yang terjadi di Rumah Sakit Dentatama Sragen sudah cukup baik, sesuai dengan standar prekrutan karyawan yang ada pada saat ini. Meskipun demikian pihak personalia haruslah berhati – hati dengan mengrekrut karyawan.teliti dan sabar adalah kunci sukses untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, mencari Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mampu mengembangkan perusahaan tidak mudah sikap berhati–hatilah yang mampu menyelesaikan kendala–kendala yang dihadapi.


1.3 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dalam sistem pelaksanaan perekrutan karyaean Rumah Sakit Dentatama sudah memenuhi standar sistem pererutan karyawan hal ini dapat dilihat dari proses metode perekrutan, proses perekrutan, tahap-tahap
perekrutan. 

Menurut kendala – kendala yang terjadi di dalam sistem perekrutan karyawan Rumah Sakit Dentatama tidak mempunyai kendala – kendala,karena dalam proses perekrutan karyawan cukuplah sederhana dalam perekrutan karyawan. 

Sumber : http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:kRlR6tV7QEwJ:digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH0144.dir/doc.pdf+sistem%2Binformasi%2Bsumber%2Bdaya%2Bmanusia%2Bdalam%2Bperekrutan%2Bkaryawan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShwTx_mDk6m_s45eNZXXlJ85qr4GSzSDtg6oXGSMi_YmEDFdunPzeYPjs3pL1_rgR3BIQxS1_bnGmWV2AJuGqE7FCwbwli8g4JgXPvq5OguZXmAnEsM-pQpRU46K5e0yk6Ra2no&sig=AHIEtbQgivUxb6PC1hBtMOrlD6hEITtyLg 

Kelompok : Kelas 4 KA 11
1. Dwi Aprilyanto
2. Erditya Erlangga
3. Gery Rosadi
4. Mochamad S. Aji J. K.

Senin, 11 Januari 2010

Pendapat Mengenai Mata Kuliah Softskill - Pengantar Telematika

Pendapat saya mengenai diadakannya mata kuliah softskill khususnya yang berhubungan dengan telematika itu sangat baik. Selain melatih mahasiswa untuk belajar menulis, mata kuliah ini juga memberikan kesempatan  pada mahasiswa untuk mengungkapkan suatu kritik, pendapat, saran, unek-unek di pikiran dalam sebuah tulisan. Jujur saja, dengan adanya mata kuliah ini saya jadi mengerti apa itu Blog dan senang membaca suatu artikel atau tulisan.

Saya berharap mata kuliah Pengantar Telematika di Universitas Gunadarma di waktu mendatang bisa diperbaiki, karena telematika berhubungan erat dengan teknologi telekomunikasi, media dan informatika. Sehingga nantinya mata kuliah  telematika tidak hanya menulis sebuah tulisan saja tapi mahasiswa diusahakan dapat membuat suatu aplikasi softskill (seperti praktikum yang mengajarkan bahasa pemrograman). Jadi, mahasiswa dapat mengasah kemampuan logikanya juga.

Itulah pendapat saya mengenai mata kuliah softskill Pengantar Telematika, mudah-mudahan bisa memberikan argumen yang positif dan bisa mengembangkan minat mahasiswa terhadap mata kuliah ini.


Tokoh Telematika Indonesia - Onno Widodo Purbo




Onno Widodo Purbo (lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Agustus 1962, umur 47 tahun) adalah seorang tokoh (yang kemudian lebih dikenal sebagai pakar di bidang) teknologi informasi asal Indonesia. Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981. Enam tahun kemudian ia lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME.

RT/RW-Net adalah salah satu dari sekian banyak gagasan yang dilontarkan. Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi media, seminar, konferensi nasional maupun internasional. Percaya filosofi copyleft, banyak tulisannya dipublikasi secara gratis di internet.

Riwayat Pendidikan

  • 1987 S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Elektro. Judul skripsi “Perancangan dan implementasi rangkaian RS232C 8 kanal & program untuk praktikum” di bawah bimbingan Prof. DR. Samaun Samadikun dan DR. Adang Suwandi
  • 1989 S2 (M.Eng) McMaster University, Kanada – Semikonduktor Laser. Judul tesis “Numerical models for degenerate and heterostructure semiconductor diodes” di bawah bimbingan Prof. DR. D.T.Cassidy dan Prof. DR. S.H. Chisholm.
  • 1993 S3 (Ph.D) Universitas Waterloo, Kanada – Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk Satelit. Judul tesis “Studies on Polysilicon Emitter Transistors made on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator” di bawah bimbingan Prof. DR. C.R. Selvakumar.
Penghargaan
Menerima beberapa penghargaan / pengakuan tingkat nasional dan internasional, seperti
  • 1987, Lulusan Terbaik, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
  • 1992, Masuk dalam buku “American Men and Women of Science”, R.R.Bowker, New York (Amerika Serikat).
  • 1994, Profil Peneliti, KOMPAS 26 Desember 1994.
  • 1996, Menerima “Adhicipta Rekayasa”, dari Persatuan Insinyur Indonesia.
  • 1997, Menerima “ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award”, dari ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO)
  • 2000, Masuk dalam buku “Indonesia Abad XXI: Di Tengah Kepungan Perubahan Global”, Editor Ninok Leksono, KOMPAS.
  • 2002, Eisenhower Fellow, dari Eisenhower Fellowship (Amerika Serikat).
  • 2003, Sabbatical Award, dari International Development Research Center (IDRC) (Kanada).
  • 2005, Ashoka Senior Fellow, dari Ashoka (Amerika Serikat).
  • 2008, Menerima “Gadget Award Exclusive Appreciation”, dari Majalah Gadget.
  • 2008, Menerima “IGOS Summit 2 Award”, dari MENKOMINFO “Atas Semangat dan Perjuangan menyebarluaskan pemanfaatan Open Source di Indonesia.
  • 2008, Masuk dalam buku “Indonesia 100 Innovators”, Business Innovation Center .
  • 2008, Menerima Gelar “Pahlawan Generasi Masa Kini” dari Modernisator.
  • 2009, Indigo Fellow: Digital Community Fellow, dari PT. Telekomunikasi Indonesia.
  • 2009, Anugrah “TIRTO ADHI SOERJO” kategori Pelopor / Pemulai, dari [I:BOEKOE] .
  • 2009, Anugrah “Competency Award 2009″ dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Peristiwa Penting
  • Mei 1998, memimpin penulisan naskah “Kerangka Konseptual: Nusantara 21″ di Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika (YLTI).
  • 1999-2000, kepala Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Bandung (ITB).
  • Mantan Dosen Institut Teknologi Bandung, sejak Februari 2000. Berdasarkan SK MENDIKNAS No. 533/K01.2/KP.04.2/SK/2000 tanggal 28 Februari 2000 tentang Pemberhentian dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil ditandatangani oleh Prof.Dr.Ir. Djoko Santoso M.Sc. a.n. MENDIKNAS.
  • Memberi Workshop Internet Wireless dan VoIP di beberapa negara, seperti, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, Denmark, Laos, India, Malaysia, Nepal, Thailand, Timor Leste, Tunis.
  • Menjadi anggota advisory board pada beberapa organisasi nasional & Internasional, seperti,
    • Masyarakat Telematika (MASTEL), 2006.
    • UNDP Asia-Pacific Development Information Programme (APDIP), 2006.

  • Pernah menjabat di pengurusan ORARI Lokal dan Daerah Jawa Barat maupun Jakarta.
  • Sejak tahun 2006, menjadi koordinator bagian Pendidikan & Latihan (DIKLAT) di pengurus ORARI Pusat yang materinya dihosting di beberapa situs di Internet.
  • Sejak tahun 2007, membina Kelompok Remaja Melek IT (Kerm.IT) di lingkungan Kemayoran, Jakarta Pusat.
  • Sejak September 2008 aktif sebagai Qualified Trainer di Wireless University http://www.wirelessu.org untuk memberikan training teknologi wireless internet di seluruh dunia.
Karya

Distro Linux

  • Distro SchoolOnffLine
  • Distro SMEOnffLine
  • Distro ORARINux

Publikasi internasional

Beberapa cuplikan publikasi internasional yang pernah dilakukan adalah;
  • Onno W. Purbo, D.T. Cassidy and S.H. Chisholm, “Numerical model for degenerate and heterostructure semiconductor devices,” J. Appl. Phys., vol. 66, no. 10, pp. 5078-5082, 15 November 1989.
  • Onno W. Purbo and C.R. Selvakumar, “Simultaneous extraction of hole barrier height and interfacial oxide thickness in polysilicon emitter bipolar transistors,” Solid State Electronics, Vol. 34, No. 8, pp. 821-826, 1991.
  • Onno W. Purbo and C.R. Selvakumar, “High gain SOI polysilicon emitter transistors,” IEEE Electron Device Letter, Vol. 12, No. 11, pp. 635-637,1991.
  • Onno W. Purbo and Adang Suwandi, “Automation of Bipolar Transistor Characterization,” IEEE conference, Kuala Lumpur, 1992.
  • Onno W. Purbo, “Development of Low Cost Wide Area Network in Indonesia,” Journal of Scientific Indonesia, Vol. 1, No 1, October 1991.
  • Onno W. Purbo, “SOI Transistor for high speed devices and satellite applications,” Journal of Scientific Indonesia, Vol. 1, No 1, October 1991.
  • C.R.Selvakumar and O.W.Purbo, “Polysilicon emitter bipolar transistor realized on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator material,” SPIE conference on “Emerging Optoelectronic Technologies” Bangalore, India, 16-21 December 1991.
  • Onno W. Purbo, C.R. Selvakumar and D. Misra (NJIT, USA), “Reactive Ion Etching of SOI (ZMR and SIMOX) Silicon in CF4+O2 and SF6+O2 Plasmas,” the Fifth International Symposium on Silicon-on-Insulator Technology and Devices of the Electrochemical Society, St. Louis, Missoury, 17-22 May 1992.
  • Onno W. Purbo, C.R. Selvakumar and D. Misra (NJIT, USA), “Reactive Ion Etching of SOI (SIMOX and ZMR) Silicon in Nitrogen Containing CF4 + O2 and SF6 + O2 Plasmas,” Journal of Electrochemical Society, vol. 140, no. 9, pp. 2659-2668, 1993.
  • Onno W. Purbo, “An alternative approach to built low cost TCP/IP-based Wide Area Network in Indonesia,” the South East Asia Regional Computer Confederation (SEARCC) ‘92 regional conference, Kuala Lumpur, 14 August 1992.
  • Onno W. Purbo, “The building of information infra-structure to sustain the current growth in Indonesia,” The Canadian Association for Studies on International Development (CASID) conference, Carleton University, Ottawa, 7-9 June 1993.
  • O.W.Purbo and C.R.Selvakumar, “Gamma radiation effects on ZMR-SOI Polysilicon Emitter Transistors,” 1993 International Conference on Microelectronics, Dhahran, 14-16 December 1993.
  • Onno W. Purbo, “Low cost strategies for a sustainable microelectronics information system,” MICRO’93, Surfers Paradise, Queensland, Australia 5-8 October 1993.
  • Onno W. Purbo, “A Unified Model of Early Voltage for Bipolar Transistors at low temperatures,” the 3rd ASEAN regional seminar (TARSMIT 94) on Microelectronics and Information Technology, 9-11 August 1994, Bangkok, Thailand.
  • Onno W. Purbo, “Early voltage of ZMR-SOI polysilicon emitter transistors at low temperatures,” the 3rd ASEAN regional seminar (TARSMIT 94) on Microelectronics and Information Technology, 9-11 August 1994, Bangkok, Thailand.
  • Onno W. Purbo, F. Ihsan Hariadi & Mervin Hutabarat, “The microelectronics infrastructure in Indonesia,” International Conference on Microelectronics 1994, Istambul, Turkey.
  • Onno W. Purbo, “The Indonesia Computer Network Infrastructure A Status Report,” Expert Group Meeting in the Development of RIHED Information Network on Higher Education, Bangkok, Thailand, March 14‑16, 1995.
  • Budi Jatmiko, Abdulbasir, Eddy Yahya, Onno W. Purbo, and Ihsan Hariadi, “Optimizing temperature and time of phosphorous diffusion in p/B type polycrystalline silicon substrate,” International Conference on Microelectronics ICM’95, Kuala Lumpur, Malaysia.
  • Onno W. Purbo, Ichwan F. Agus, Arman Hazairin, A. Daniel Sembiring, Rudi Nursasono, Aulia K. Arief, Basuki Suhardiman, Zilmy Zamfarra, M. Halomoan Rambe, Februaris Purnomo, Bondan, Unedo Matondang, Denisz, Ismail Fahmi, Adnan, “Development of Computer Communication Network & its present status in Indonesia,” The 4th ASEAN Science and Technology Week, 21 August – 1 September, Bangkok, Thailand.
  • Soegiardjo Soegijoko, Onno W. Purbo, Widiadnyana Merati, Priyono Sutikno, Intan Achmad, “Indonesia Computer Network Status”, Asia Pacific Networking Group (APNG) Meeting, 22-24 January 1996, Singapore.
  • D.Misra, O.W.Purbo, C.R.Selvakumar, “Reduction of damage in Reactive Ion Etched Surfaces through Process Modification,” SPIE: Microelectronics Processing ‘93, Monterey, California, 27-29 September 1993.
  • Onno W. Purbo, “Indonesian Information Infrastructure & The Strategy to Implement Electronics Data Interchange (EDI),” International Seminar on Electronic Data Interchange: Implementation in Transport Sector, Yogyakarta 11-12 June 1997.
Buku

Menulis lebih dari 40 judul buku dengan topik sekitar teknologi Internet, Open Source, Linux, Keamanan Jaringan, Wireless Internet, Internet Telepon (VoIP). Beberapa diantaranya dalam bahasa Inggris dan dapat di download di Internet. Beberapa diantara buku tersebut adalah,
  • 1998, Onno W. Purbo, Gadang Ramantoko, Khrisnahadi Pribadi, Bobby Nazief, “Kerangka Konseptual Nusantara 21″, Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika.
  • 1998, Onno W. Purbo, Ismail Fahmi, Akhmad Husni Thamrin, Adnan Basalamah, “TCP/IP: Konsep Disain dan Implementasi”, Elexmedia Komputindo.
  • 2000, Onno W. Purbo, “Teknologi Warung Internet”, Elexmedia Komputindo.
  • 2000, Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel Sembiring, “Linux RedHat”, Elexmedia Komputindo.
  • 2001, Thabratas Tharom dan Onno W. Purbo, “VOIP: Voice over Internet Protocol”, Elexmedia Komputindo.
  • 2001, Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel Sembiring, “APACHE Web Server”, Elexmedia Komputindo.
  • 2001, Onno W. Purbo dan Ridwan Sanjaya, “Membuat Aplikasi WAP dengan PHP”, Elexmedia Komputindo.
  • 2002, Onno W. Purbo, “Konferensi Video Melalui Internet”, Penerbit Andi.
  • 2002, Onno W. Purbo dan Ridwan Sanjaya, “Membangun Web dengan JSP”, Elexmedia Komputindo.
  • 2003, Onno W. Purbo, “Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber”, Penerbit Republika.
  • 2003, Onno W. Purbo, “Infrastruktur Wireless Internet Kecepatan 11-22Mbps”, Penerbit Andi.
  • 2004, Samuel Prakoso, Tomy dan Onno W. Purbo, “Panduan Praktis Menggunakan E-mail Server Qmail”, Elexmedia Komputindo.
  • 2004, Onno W. Purbo, “Practical Guide to Internet Telephony”, International Development Research Center
  • 2004, Onno W. Purbo, “Practical Guide To Build A WiFi Infrastructure”, International Development Research Center
  • 2005, Onno W. Purbo, “Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot”, Elexmedia Komputindo.
  • 2006, Onno W. Purbo, “PC Cloning Windows pakai Linux LTSP”, Penerbit Andi.
  • 2006, Onno W. Purbo, “Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy”, Elexmedia Komputindo.
  • 2007, Onno W. Purbo, “Buku Pegangan VoIP Rakyat Cikal Bakal Telkom Rakyat”, InfoKomputer.
  • 2007, Onno W. Purbo, “Panduan Praktis RT/RW-net”, Infokomputer.
  • 2007, Onno W. Purbo, “Akses Internet Menggunakan 3G”, CHIP.
  • 2007, “ICT Infrastructure in Emerging Asia: Policy and Regulatory Roadblocks”, (co author) LIRNEAsia.
  • 2008, Onno W. Purbo, “Intel Platform Administration Technology”, Penerbit Andi.
  • 2008, Onno W. Purbo, “Panduan Mudah merakit + menginstal server linux”, Penerbit Andi.
  • 2008, Onno W. Purbo, “Membangun Pemancar FM broadcast komunitas”, Penerbit Andi.
  • 2009, Onno W. Purbo, “Ayo memblok situs negatif”, Penerbit Andi.

Minggu, 03 Januari 2010

Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMIC)


AMI-C mengembangkan dan standarisasi yang umum multimedia dan telematika otomotif untuk kendaraan antarmuka jaringan komunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk:
  • Menyediakan interface standar untuk memungkinkan pengendara mobil untuk menggunakan berbagai media, komputer dan perangkat komunikasi – dari sistem navigasi dan hands-free telepon selular, melalui manusia maju / mesin sistem antarmuka, termasuk pengenalan suara dan sintesis, untuk dipersembahkan komunikasi jarak dekat ( DSRC) sistem untuk kendaraan untuk infrastruktur komunikasi dan sistem mobil seperti airbag, pintu kunci dan diagnostik input / output;
  • Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan;
  • Memotong biaya keseluruhan informasi kendaraan dan peralatan hiburan dengan meningkatkan ukuran pasar yang efektif dan memperpendek waktu pengembangan – industri otomotif efektif terdiri dari banyak pasar yang kecil karena setiap platform kendaraan sering mengandung berbagai adat-mengembangkan komponen dan platform yang khas hanya sekitar 50.000 unit;
  • Menawarkan standar terbuka dan spesifikasi untuk informasi interface dalam kendaraan dan antara kendaraan dan dunia luar.
Awal tahun ini, AMI-C mendirikan gugus tugas bersama dengan PALING Kerjasama di Karlsruhe, Jerman untuk mulai mengharmonisasikan spesifikasi masing-masing.Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa AMI-C kerangka arsitektur dapat menggunakan PALING jaringan berkecepatan tinggi, dan untuk bekerja sama dalam mengembangkan prioritas dan rencana untuk masa depan.Organisasi memiliki banyak anggota yang sama, produksi mengembangkan kendaraan yang menggunakan jaringan MOST.AMI-C juga mengusulkan tambahan ke IDB 1394 spesifikasi fisik.

Medea + mitra sudah terlibat dalam banyak proses standarisasi ini.Dan Medea + Silicon A404 Systems for Automotive Electronics (SSAE) proyek adalah memimpin dalam merancang arsitektur dan generik baru chipset untuk mendukung elektronik / aplikasi telematika di dalam mobil. Tujuannya adalah untuk mendefinisikan arsitektur sesuai sesuai dengan spesifikasi AMI-C serta merancang dan mengevaluasi komponen sistem tingkat dan spesifik menghubungkan perangkat.

Dasar dari pendekatan adalah penggunaan toleran kesalahan-bus untuk menghubungkan dan mengendalikan berbagai unit pusat dan multi-fungsi modul yang akan mengakuisisi, mentransfer dan menyimpan data.Baru kendaraan listrik dan elektronik arsitektur switching unit link cerdas untuk tubuh dan fungsi kenyamanan, sebuah kotak telematika, kotak multimedia, unit kontrol elektronik lainnya dan perangkat elektro-mekanik (Mechatronic) modul.

Tujuan lain dari proyek SSAE termasuk desain yang handal dan hemat biaya komponen silikon dan spesifik menghubungkan perangkat yang akan melakukan sebagai bagian dari arsitektur tersebut.Protokol perangkat lunak yang relevan sedang dikembangkan di Electronic Embedded ITEA Arsitektur (TIMUR-EEA) proyek, yang dimulai pada awal 2001 dan dijadwalkan berakhir pada tahun 2003.
Perhatian utama adalah biaya pelaksanaan arsitektur baru tersebut.Proyek yang SSAE berkonsentrasi pada pengembangan chip multi-fungsi modul yang dapat dengan mudah diproduksi secara massal untuk sejumlah model mobil.12 mitra di horizontal dan / atau persaingan vertikal termasuk pembuat mobil, peralatan pemasok, dan produsen chip.Kelompok ini menawarkan keahlian yang luas dalam pembuatan mobil, elektronik dan telematika penyediaan peralatan, semikonduktor produksi dan penyediaan layanan.

Tapi Medea + dukungan kepada daerah otomotif juga termasuk komponen yang mendasari perkembangan teknologi:
  • The Medea + T124 sistem Suhu Operasional Tinggi di Chip, Majelis dan Keandalan (HOTCAR) proyek ini dimaksudkan untuk memenuhi meningkatnya permintaan untuk mampu menahan elektronik kasar lingkungan operasi.Permintaan oleh industri otomotif untuk lengkap subassemblies siap untuk me-mount di dalam kendaraan berarti bahwa semua peralatan kontrol elektronik harus dipasang langsung di unit seperti unit mesin dan transmisi, di mana mereka akan dikenakan untuk jangka panjang temperatur yang ekstrem, getaran dan kelembaban.Pembakuan sangat penting untuk mengendalikan biaya spesifik tersebut relatif rendah tapi volume perangkat elektronik dan karena itu membentuk suatu bagian integral dari proyek.
  • Medea + juga mendukung konsorsium yang bertanggung jawab menjabarkan solusi yang berorientasi masa depan pada proses semikonduktor untuk suplai baterai 42V dalam aplikasi otomotif (Medea + T122, SC untuk 42V Otomotif).
  • Penuh semangat hasil yang diharapkan adalah Medea + T102 Aplikasi Spesifik Desain untuk ESD dan Substrat Effects (ASDESE) proyek juga.Fitur penurunan ukuran, tumbuh kompleksitas dan frekuensi operasi yang lebih tinggi dari generasi berturut-turut sirkuit terpadu, electrostatic discharge (ESD) dan umpan balik melalui penggandengan substrat menjadi lebih dan lebih problematis.Dalam lingkup proyek ini, metode untuk peningkatan kehandalan desain dan desain Asics efisiensi serta perlindungan terhadap ESD mereka dan tidak dikehendaki efek substrat dianalisis secara rinci.
  • Proyek-proyek lain dalam desain elektronik sistem otomasi desain memperkuat efisiensi dalam otomotif dan aplikasi lain juga:

– The Medea + A508 Spesifikasi dan algoritma / arsitektur-co-desain untuk aplikasi yang sangat kompleks di otomotif dan komunikasi (SPEAC) Proyek ini bertujuan membangun sebuah generasi baru dari tingkat sistem front-end, di atas aliran desain saat ini digunakan dalam industri.
– The Medea + A509 System Design Microelectronic EMC kepadatan tinggi frekuensi tinggi Interconnect dan Lingkungan (MESDIE) proyek pengembangan perangkat perlindungan EMC dan sistem interkoneksi yang dioptimalkan untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi pada chip dan kepadatan tinggi tingkat kemasan, dan
– The Medea + A510 Analog tambahan untuk sistem-untuk-desain otomatis silikon (Anastasia +) proyek mulus mengembangkan desain top-down terpadu metode campuran analog dan sinyal (A / MS) sistem dan untuk mencapai otomatisasi tingkat tinggi / menggunakan kembali di A / MS proses desain.